Kamis, 05 April 2012

CIRI-CIRI MANUSIA YANG MEMBEDAKAN DARI DENGAN MAKHLUK LAIN


Menurut Sarlito Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi, cirri-ciri manusia yang membedakan dengan makhlik lain adalah kepekaan sosial, kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap individu adalah unik. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut. 
  1.  Kepekaan sosial
      Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya sesuai harapan dan pandangan orang lain.
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan orang lain. Perilaku manusia adalah situasional, artinya perilaku manusia akan berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh: 
  •  Perilaku manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah sakit, berbeda dengan saat menghadiri resepsi.
  •  Perilaku manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat mengikuti pesta.
  • Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang marah, sedang bersenang-senang, sedang tertimpa musibah, sedang belajar, mengikuti seminar, dan sebagainya. 
    2. Kelangsungan perilaku
Artinya antara perilaku satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain, perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perilaku pada masa lalu merupakan persiapan bagi perilaku kemudian dan perilaku kemudian merupakan kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia bukanlah suatu perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari perkembangan lain dalam kehidupan manusia.
Contoh:
Seorang mahasiswa D-III keperawatan yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus dan memiliki kepandaian serta keterampilan di bidang keperawatan, kemudian mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan, mendapatkan cucu, dan seterusnya.

    3. Orientasi pada tugas
Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu. Demikian juga individu yang bekerja, berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contoh:
  • Seorang mahasiswa yang sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian semester, pada malam harinya perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal dengan baik.
  • Seorang pegawai/pekerja yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu berekreasi. Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar ia dapat menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan semangat.
     4. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki cita-cita (aspiration) yang ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon penumpang pada saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang harus berusaha dengan susah payah untuk dapat naik bus. Walaupun banyak bus yang tersedia, mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik bus ke jurusan kampus tempat ia kuliah, sedangkan bus-bus ke jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja, walaupun bus tersebut penumpangnya tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.

     5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik
Unik disini mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia memiliki cirri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri yang membedakannya dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku individu di masa kini yang berbeda-beda pula.

Referensi
Drs. Sunaryo, M.Kes. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: Penerbit EGC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar