Menurut Sarlito
Wirawan Sarwono (1983) dalam bukunya Pengantar Umum Psikologi, cirri-ciri
manusia yang membedakan dengan makhlik lain adalah kepekaan sosial,
kelangsungan perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, tiap
individu adalah unik. Secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut.
- Kepekaan sosial
Artinya
kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya sesuai harapan dan
pandangan orang lain.
Manusia
adalah makhluk sosial yang dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan
orang lain. Perilaku manusia adalah situasional, artinya perilaku manusia akan
berbeda pada situasi yang berbeda.
Contoh:
- Perilaku manusia pada saat membesuk orang yang sedang sakit di rumah sakit, berbeda dengan saat menghadiri resepsi.
- Perilaku manusia pada saat ta’ziah (melayat) berbeda dengan perilaku saat mengikuti pesta.
- Perilaku manusia akan berbeda pada saat menghadapi orang yang sedang marah, sedang bersenang-senang, sedang tertimpa musibah, sedang belajar, mengikuti seminar, dan sebagainya.
Artinya antara
perilaku satu ada kaitannya dengan perilaku yang lain, perilaku sekarang adalah
kelanjutan perilaku yang baru lalu, dan seterusnya. Dalam kata lain bahwa
perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan bukan secara serta merta.
Jadi, sebenarnya
perilaku manusia tidak pernah berhenti pada suatu saat. Perilaku pada masa lalu
merupakan persiapan bagi perilaku kemudian dan perilaku kemudian merupakan
kelanjutan perilaku sebelumnya. Fase-fase perkembangan manusia bukanlah suatu
perkembangan yang berdiri sendiri, terlepas dari perkembangan lain dalam
kehidupan manusia.
Contoh:
Seorang
mahasiswa D-III keperawatan yang setiap hari mengikuti kuliah, akhirnya lulus
dan memiliki kepandaian serta keterampilan di bidang keperawatan, kemudian
mendapat pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan,
mendapatkan cucu, dan seterusnya.
3. Orientasi pada tugas
Artinya bahwa
setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada suatu tugas tertentu.
Seorang mahasiswa yang rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya adalah untuk
dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu. Demikian juga individu yang bekerja,
berorientasi untuk menghasilkan sesuatu.
Contoh:
- Seorang mahasiswa yang sedang giat-giatnya belajar untuk menghadapi ujian semester, pada malam harinya perlu tidur agar besok paginya badan terasa segar dan mampu mengerjakan soal dengan baik.
- Seorang pegawai/pekerja yang seharian bekerja perlu beristirahat dan perlu berekreasi. Perilaku itu sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar ia dapat menghimpun tenaga atau energi kembali sehingga dapat bekerja dengan semangat.
4. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan
perjuangan pada manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, serta tidak akan
memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya
manusia memiliki cita-cita (aspiration)
yang ingin diperjuangkannya, sedangkan hewan berjuang untuk mendapatkan sesuatu
yang sudah tersedia di alam.
Contoh:
Seorang
mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon penumpang pada
saat jam-jam pagi sangat banyak sehingga tiap orang harus berusaha dengan susah
payah untuk dapat naik bus. Walaupun banyak bus yang tersedia, mahasiswa
tersebut hanya akan berusaha naik bus ke jurusan kampus tempat ia kuliah,
sedangkan bus-bus ke jurusan yang lainnya akan dibiarkan saja, walaupun bus
tersebut penumpangnya tidak sepenuh bus yang akan ditumpangi.
5. Tiap-tiap individu manusia adalah unik
Unik disini
mengandung arti bahwa manusia yang satu berbeda dengan manusia yang lain dan
tidak ada dua manusia yang sama persis di muka bumi ini, walaupun ia dilahirkan
kembar. Manusia memiliki cirri-ciri, sifat, watak, tabiat, kepribadian, motivasi, tersendiri yang membedakannya
dari manusia lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami individu pada masa
silam dan cita-citanya kelak dikemudian hari, menentukan perilaku individu di
masa kini yang berbeda-beda pula.
Referensi
Drs. Sunaryo,
M.Kes. 2004. Psikologi untuk keperawatan.
Jakarta: Penerbit EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar